76 tahun,
Berkarya dalam Tuhan
Hidup untuk Tuhan
Hingga mati dalam Tuhan
Tak sanggup menyaksikan kepergianmu
Tak bisa relakan ini terjadi...
Sungguh tak sanggup melihat ragamu,
Yang terbaring kaku di sisi kami...
Berlinang sudah kami dengan air mata
Perih menyaksikan semua,
Kita tak lagi bersama di sini
Tak ada lagi senda gurau khas engkau di sini...
Isak tangis kami terus bergema,
Belum berhenti... tak bisa berhenti...
Rindu hati ini untuk terus bersama,
Lebih lama lagi...
Sungguh besar kasih kami padamu,
Namun apalah artinya,
Dibanding dengan kasih Tuhan kepadamu
Kami yakin s’karang kau berada di rumah Bapa...
Berbahagialah orang yang berdukacita,
Karena mereka akan dihibur
Begitulah firman Tuhan berkata,
Dan iman membuat kami dihibur...
Hidup sungguh singkat,
Kepergianmu amatlah cepat...
Meski ragamu tak lagi bernyawa,
Kenangan bersamamu akan dikenang untuk selamanya...
Tak kan pernah habis cerita tentang dirimu,
Tak kan pernah berhenti cinta kami kepadamu,
Selamat jalan opa...
Selamat bahagia di rumah Bapa...
Tuhan yang memberi,
Tuhan yang mengambil,
Terpujilah nama Tuhan....
Well, ini dia puisi untuk opa tercinta, yang gw tulis spesial untuk mengenang hari kepergian opa. Opa, we all miss you here. Tapi torang samua yakin kalo opa so di sorga....
SweetEst


